Gregoria Mariska Tunjung Absen di Singapore Open dan Indonesia Open 2025: Penyebab dan Dampaknya

Gregoria Mariska Absen di Singapore Open dan Indonesia Open

Gregoria Mariska Tunjung Absen di Singapore Open dan Indonesia Open 2025: Penyebab dan Dampaknya – Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, harus menghadapi kenyataan pahit dengan batal tampil di dua turnamen besar, Singapore Open 2025 dan Indonesia Open 2025. Keputusan ini di ambil setelah Gregoria belum pulih sepenuhnya dari vertigo, yang sebelumnya juga membuatnya absen di Piala Sudirman 2025.

Baca juga : Perbandingan Prestasi Lamine Yamal: Jejak Karier dan Dominasi di Usia Muda

Absennya Gregoria tentu menjadi pukulan bagi tim bulu tangkis Indonesia, mengingat ia adalah salah satu pemain yang di harapkan bisa memberikan hasil maksimal di turnamen-turnamen besar. Artikel ini akan mengulas penyebab absennya Gregoria, dampaknya terhadap slot online resmi kariernya dan tim Indonesia, serta bagaimana ia berusaha untuk kembali ke performa terbaiknya.

Penyebab Gregoria Mariska Tunjung Batal Tampil

Gangguan Vertigo yang Menghambat Pemulihan

Gregoria mengalami vertigo berat, yang membuatnya harus menjalani pemulihan server thailand intensif sebelum bisa kembali bertanding. Gangguan keseimbangan ini menyebabkan ia mengalami sakit kepala hebat dan kesulitan beraktivitas dalam waktu lama. Bahkan ketika mencoba latihan ringan, serangan vertigo kembali muncul, memaksanya untuk beristirahat total.

PBSI akhirnya memutuskan untuk menarik Gregoria dari Singapore Open 2025 dan Indonesia Open 2025, karena persiapannya belum maksimal setelah pulih dari vertigo. Keputusan ini di ambil demi menjaga kesehatan Gregoria agar ia bisa kembali dalam kondisi terbaik di turnamen berikutnya.

Dampak Absennya Gregoria Mariska Tunjung

Kehilangan Kesempatan Meraih Poin dan Peningkatan Peringkat

Singapore Open dan Indonesia Open merupakan turnamen dengan level Super 750 dan Super 1000, yang memberikan poin besar bagi pemain yang berpartisipasi. Dengan absennya Gregoria, ia kehilangan kesempatan untuk meningkatkan peringkatnya di BWF World Rankings, yang bisa berdampak pada peluangnya untuk lolos ke turnamen besar lainnya.

Pengaruh terhadap Tim Bulu Tangkis Indonesia

Gregoria sebelumnya juga batal memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman 2025, yang berlangsung di China pada akhir April. Absennya Gregoria membuat PBSI harus mencari pengganti yang bisa mengisi kekosongan di sektor tunggal putri. Ester Nurumi Tri Wardoyo akhirnya dipilih sebagai pengganti Gregoria untuk memperkuat tim Indonesia.

Upaya Pemulihan dan Harapan Masa Depan

Fisioterapi dan Pemulihan Intensif

Untuk mengatasi vertigo, Gregoria menjalani fisioterapi guna memulihkan keseimbangannya. Awalnya, ia mencoba latihan ringan, tetapi ternyata terlalu cepat dan kondisinya justru menurun. Dokter pun menyarankan agar Gregoria beristirahat total dan menjalani tes lanjutan untuk mencari tahu penyebab pasti vertigo yang dialaminya.

Target Kembali Bertanding

Gregoria berharap bisa kembali bertanding di turnamen berikutnya setelah kondisinya benar-benar pulih. Ia bertekad untuk kembali ke performa terbaiknya dan bersaing di level tertinggi bulu tangkis dunia. Absennya di dua turnamen besar ini menjadi tantangan bagi Gregoria untuk bangkit dan membuktikan bahwa ia masih bisa bersaing dengan para pemain terbaik dunia.

Kesimpulan

Absennya Gregoria Mariska Tunjung di Singapore Open 2025 dan Indonesia Open 2025 menjadi pukulan bagi tim bulu tangkis Indonesia dan kariernya sendiri. Gangguan vertigo yang dialaminya membuatnya harus menjalani pemulihan intensif sebelum bisa kembali bertanding.

Meskipun kehilangan kesempatan untuk meraih poin dan meningkatkan peringkatnya, Gregoria tetap optimis untuk kembali ke lapangan dengan kondisi yang lebih baik. Dengan dukungan dari tim medis dan PBSI, ia berusaha untuk pulih sepenuhnya dan kembali bersaing di turnamen besar mendatang.